Setiap analisis pasti memiliki prinsip yang gunanya untuk mempermudah pencarian dalam hal ini barang bukti, dibutuhkan regulasi agar tersusun rapi, baik dan terstruktur. ternyata dalam pengumpulan barang bukti apabila didekatkan kepada prinsip Occam Razor dan Alexiou, memiliki 7 basic prinsip.
Pembahasan pertama pada prinsip Occam Razord, prinsip ini dikemukakan oleh seorang biarawan dari salah satu desa di Inggris, beliau bernama Franciscan William Ockham tempat dimana beliau dilahirkan.
Beberapa kutipan yang sering ditemui yang diperoleh dari Occam Razord berikut penjelasannya
- “If you have two theories that both explain the observed facts, then you should use the simplest until more evidence comes along”
- “The simplest explanation for some phenomenon is more likely to be accurate than more complicated explanations.”
- “If you have two equally likely solutions to a problem, choose the simplest.”
- “The explanation requiring the fewest assumptions is most likely to be correct.”
- “Keep things simple!”
Teori-teori diatas sering dijumpai dalam penyelidikan barang bukti, jika dihubungkan dengan bidang keilmuan prinsip Occam Razord digunakan sebagai pengeliminasi semua asumsi sehingga perbedaan pada hipotesis tidak timbul. maksudnya kita tarik dari kutipan If you have two equally likely solutions to a problem, choose the simplest apabila kita memiliki lebih dari satu jawaban solusi maka pilihlah sebuah jawaban yang termudah agar terhindar dari hipotesis yang membingungkan.
Pembahasan kedua adalah Alexiou Principle ialah sebuah prinsip yang dikemukan oleh Michael Alexiou yang bertempat tinggal di Washington D.C Amerika Serikat. Beliau adalah seorang Chief Operating Officer Cytech Service, Inc. dalam investigasi beliau mengemukakan 4 prinsip diantaranya:
- What question are you trying to answer?
- What data do you need to answer that question?
- How do you extract that data?
- What does that data tell you?
Dengan menggunakan empat prinsip diatas dapat membantu investigator dalam proses investigasi.
Berikut adalah penerapan Alexiou Principle dalam sebuah kasus UU ITE sumber Mahkamah Agung. tetapi harus digaris bawahi kasus ini di asumsikan untuk pemeriksaan bukti elektronik. berikut tahapannya.
What question are you trying to answer?
Tahap ini adalah pengumpulan pertanyaan untuk mencoba memecahkan atau menjawab, maka kita lihat dalam kasus tersebut, ada 5 daftar pertanyaan yang harus kita pecahkan. Ke lima pertanyaan tersebut yaitu :
- what is handphone to share pornographic ?
- what is extention fotographic?
- what is socials media to share pornographic?
- what is imei handphone ?
- what is MD5 of the pornographic?
What data do you need to answer that question?
Data apa saja yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan yang ada? Jawaban dari pertanyaan ini yaitu data berupa file foto.
How do you extract/analyze that data?
Bagaimana cara mengkestrak atau menganalisis data? Jawaban dari pertanyaan ini yaitu menganalisis menggunakan Winhex dan MD5 Calculator.
Foto diatas adalah foto yang telah dianalisis untuk dilihat jenis file (Jpg dengan kode Hex FF D8) yang digunakan dan tanpa pengubahan.
What does the data tell you?
Apa yang dijelaskan data tersebut? Nah untuk menjawab pertanyaan ini, maka kita lakukan analisis hasil ekstraksi data tadi. Yang akan dijelaskan data tersebut dan yang akan kita cari yaitu 5 pertanyaan diawal tadi yaitu :
- what is MD5 of the pornographic?
Tahap ini adalah membuat perbandingan antara foto guna memastikan foto tidak diindikasi perubahan, menggunakan tool MD5 Calculator.
Foto diatas adalah sebuah ilustrasi untuk membandingkan kode hash (MD5) dari foto yang asli dan tanpa ada rekayasa.
- what is handphone to share pornographic ?
Melihat detail jenis Handphone yang digunakan tersangka untuk mendistribusikan foto sehingga dapat diakses oleh seseorang atau publik, menggunakan imei.info
Analisi foto ini menggunakan https://www.imei.info/ terlihat bahwa hp yang digunakan adalah BlackBerry type Torch 9800 dengan IMEI 355465043010244
- what is extention fotographic?
Jenis file yang digunakan adalah JPG dapat dibuktikan melalui Winhex
kode bilangan Heks jpg adalah FF D8 dst, seperti pada gambar diatas.
- what is socials media to share pornographic?
Sosial media yang digunakan dalam menyebarkan foto dan dapat diakses oleh seseorang atau publik adalah Twitter dan Facebook (gambar hanya ilustrasi)
Gambar postingan di Facebook dan Twitter foto pornographic
Setelah semua terjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan maka tiba saatnya untuk erekonstruksi kasus tersebut menggunakan model pertanyaan 5W + 1H
WHAT?
Sebelum kejadian pendistribusian foto ternyata pelaku sudah mengambil atau shoot objek menggunakan handphone BlackBerry 9800 dengan IMEI 355465043010244
WHEN?
Kapan itu penyebaran foto terjadi ? jawabannya dapat dilihat dari waktu uploda pada media sosial yang digunakan.
WHERE?
Dimakah posisi pelaku saat mengupload foto tersebut? jawabannya terdapat pada tinjauan linimasa pada media sosial.
WHO?
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? dapat dijawab dengan kecocokan posisi pemilik handphone dengan rekaman cctv yang ada
WHY?
Kenapa dia melakukannya? nah pada pertanyaannya pelaku didorong dengan rasa sakit hati jika merujuk pada file kasus.
HOW?
Jawabannya adalah pelaku memposting dengan sengaja pada media sosial dapat dilihat pada akunnya sendiri.
Kesimpulannya
Apa kesimpulan yang kita dapatkan dari pembahasan ini? adalah bahwa Occum Razord dan Alexiou Principle dapat sangat membantu bagaiman kita harus memecahkan kasus dengan sederhana dan mendapatkan jawaban yang memuaskan.
0 comments:
Posting Komentar